Ada berbagai motif yang mendorong terjadinya cyber sabotage di dunia maya. Motif-motif ini dapat bervariasi tergantung pada pelaku atau kelompok yang terlibat, termasuk negara-negara, kelompok teroris, peretas individu, atau kelompok kriminal. Beberapa motif umum melibatkan:
- Tujuan Politik
Beberapa serangan siber yang disponsori negara atau kelompok teroris dilakukan dengan motif politik. Pelaku mungkin berusaha merusak infrastruktur kritis, mencuri informasi rahasia, atau mempengaruhi proses politik suatu negara.
- Pencurian Data dan Identitas
Motif pencurian data pribadi atau bisnis sangat umum. Penyerang mungkin mencari keuntungan finansial dengan mencuri informasi kartu kredit, data keuangan, atau meretas akun pengguna untuk tujuan pencurian identitas.
- Sabotase Ekonomi
Beberapa serangan siber bertujuan merusak ekonomi suatu negara atau perusahaan. Ini dapat mencakup manipulasi pasar keuangan, serangan terhadap perusahaan tertentu, atau sabotase operasional untuk merugikan persaingan ekonomi.
- Keamanan Nasional
Beberapa negara atau kelompok bersenjata menggunakan cyber sabotage sebagai bagian dari strategi keamanan nasional mereka. Ini dapat mencakup serangan terhadap infrastruktur kritis atau sistem pertahanan suatu negara.
- Ketidakpuasan atau Balas Dendam
Motif kejahatan siber sering kali melibatkan ketidakpuasan atau dendam terhadap individu atau organisasi tertentu. Serangan dapat dilakukan sebagai respons terhadap konflik pribadi atau bisnis.
- Ransomware dan Penculikan Data
Penyerang dapat menggunakan serangan ransomware untuk mengunci akses ke sistem atau data, dengan tujuan meminta pembayaran tebusan untuk melepaskan kunci atau mengembalikan data yang dienkripsi.